TALEHART - Sinopsis Cerita Serial TV Jodha Akbar ANTV Episode 452 - Maret 2015. Para dokter menghadiri pesuruh yang menderita penyakit kontak. Raukhaiyya Begum meminta petugas dirinya untuk menjaga dirinya dari istana sebagai penyakit dirinya mengangkat mungkin bakal menyebar di istana. Saat itu, Jodha timbul saat Raukhaiyya mengambil keputusannya, ia mencoba untuk mempertahankan budak tapi bakal berkata-kata ketika Raukhaiyya bertanya bahwa apakah bakal dirinya bertanggung jawab apabila penyakit menyebar di istana. Sementara itu, Salim terkesan minum dan menikmati nasib dengan temannya, Qutub. Qutub meminta Salim bahwa apa kesedihan yang dirinya minum begitu tidak sedikit hari ini? Salim menjawab bahwa ia tidak minum untuk kesedihannya namun dirinya sangat bahagia hari ini. Qutub kemudian memberitahu Salim yang wajahnya tidak memberikan jawaban yang sama bahwa kata-katanya yang dikatakan. Salim kemudian mengungkapkan keinginannya untuk melihat tari Anarkali dan menghibur dirinya tapi Anarkali menolak keinginan Salim mengatakan bahwa ia tidak peduli mengenai orang-orang dari kerajaannya yang sedang sekarat setiap hari tapi belum ingin memperoleh hiburan. Di segi lain, Jodha Akbar meminta bahwa dirinya ingin menjangkau orang-orang dan melayani mereka sebab mereka menderita penyakit kontak dan ingin izin untuk melakukannya. Raukhaiyya Begum menentang keputusan Jodha yang mengatakan bahwa apabila penyakit meringkus dirinya dan kemudian ketika ia kembali ke istana penyakit mungkin bakal menyebar di istana juga. Akbar bakal memberikan izin untuk Jodha untuk melayani orang sakit? Perhatikan ke depan untuk mencari tahu.
Jodha Akbar merupakan kisah cinta abad keenam belas mengenai perkawinan politik kenyamanan saga antara kaisar Mughal, Akbar, dan seorang putri Rajput, Jodhaa. Tapi jauh lebih kemudian bahwa itu merupakan pernikahan kontras.
Ruqaiya berdiri mengenakan cadar dan ia sedang marah2 kpd seorang pelayan yg terbaring sakit sedang diperiksa Tabib. Tabib mengatakan bhw sakitnya menular. Salima ada disana juga memandang penuh kuatir. Terkesan ada seperti benjolan2 dimukanya. Jodha datang kedalam ruangan itu bertanya ada apa? Ruqaiya marah2 menyuruh pelayan itu berangkat menjauh dari istana sebab ia bisa menularkan penyakit. Jodha bilang suruh dirinya datang ke klinik kerajaan. Ruqaiya protes bagaimana kalau kelak malah ia menularkan penyakitnya kesemua orang dalam istana? Ruqaiya bilang ini merupakan demi menjaga kesehatan Jalal. Bagiaman kalau hingga tertular? Kalau begiti Jodha wajib memikul tanggung jawab jiak terajdi apa2. Jodha terdiam dan tidak mengatakan apa2 namun wajahnya terkesan kesal atas perlakuan Ruqaiya ini. Pelayan itu dibawa berangkat keluar oleh Hausiyar. Catatan saya: tampaknya Jodha mulai bakal memainkan peran nya sebagai MUZ.
Adegan meperlihatkan Salim duduk di kamarnya sambil minum2. Tampak dirinya sedang muram dan mabuk. Lalu Qutub timbul dan bertanya kenapa minum2 sebanyak itu? Salim bilang ia sangat gembira sebab ayahnya telah sadar dari komanya. Qutub bilang tapi wajah Salim tidak tampak bahagia? Ia melarang Salim minum arak lagi. Salim bangun terhuyung2 hampir jatuh apabila Qutub tidak menahannya. Salim malah kemdian lanjut minum2 lagi. Salim bilang kau merupakan kawan yg baik sehingga kini kau juga bisa tahu isi hati ku? Besok aku bakal berangkat berjumpa dan menolong rakyat. Bakal namun yg aku harapkan merupakan bisa berjumpa dengan nya (Anarkali) sebelum aku berjumpa rakyat ku. Dan apabila Anarkali kelak mengucapkan selamat tinggal jadi aku bakal bisa berangkat dengan hati damai. Qutub menasihati tapi Salim cuek dan terhuyung2 dirinya berdiri dan berangkat dari sana. Ia masuk ke ruangan para penari. Anarkali ada disana. Mereka yg ada disana berdiri memberi salam hormat terhadap Salim. Ohhh tetap “stuck on you” rupanya. Okelah adegan dilanjutkan Salim memandang ke Anarkali dengan kesal lalu ia duduk. Anarkali disuruh menari dihadapannya bakal namun ia malah menolak. Ia protes katanya rakyat diluar sana sedang menderita dan kau ingin bersenag2 menikmati tarian? Salim menjawab ia baru saja pulang mengemban tugas yg berat utk rakyatnya. Anarkali menolak dan berlangsung hendak berangkat namun dimarahi oleh salah seorang penanggung jawab disana. Orang itu mendorong Anarkali disuruhnya menari. Salim memarah orang itu sebab memaksa Anarkali menari. Anarkali berdebat dengan Salim namun tetap mulai memasangkan Gungroos (kerincingan kaki) di pergelangan kakinya. Ia bilang ia bakal menari. Salim marah dan bilang ia takakan kembali kesini lagi.
Kamera pindah ke ruangan dimana Jodha, Ruqaiya dan Salima berada tadi. Mereka sedang berkata ketika pelayan memberitahukan kedatangan Jalal. Jalal bertanya ada apa gerangan? Jodha mengawali pembicaraan mengenai pelayan yg sakit tadi dan idenya utk merawatnya. Jodha bilang bahwa ia tidak sedikit tahu mengenai ilmu pengobatan dan ia bisa menolong mengobarti dan memelihara rakyat yg kini sedang didera sakit dampak serangan hama serangga. Ruqaiya menentangnya dan memberi tau pendapatnya ke Jalal. Ruqaiya bilang kalau Jodha berangkat keluar memelihara rakyat ia bakal terkena penyakit itu juga dan kami semua di istana bisa tertular. Baiknya kami lumayan memberi mereka uang saja. Jodha dan Ruquaiya mempunyai pandangan yg berbeda. Jodha menjawab yg rakyat butuhkan merupakan pengobatan dan perawatan. Jalal sejak tadi tetap diam mendengarkan perdebatan ini. Kemudian ia mengatakan ke Jodha:” bakal namun rakyat benci terhadap diri ku. Jodha mengatakan bahwa ia kan menyamar seprrti dulu Jalal tidak jarang lakukan. Jodha memohon supaya dirinya diijinkan. Jodha mengatakan Sri Krishna tidak jarang menolong rakyat lantas kenapa aku tidak? Sebagai MUZ merupakan tugasnya untuk memikirkan rakyat. Sementara itu Salima mendengarkan faktor ini dengan akurat sambil mengangguk setuju dengan Jodha. Jalal pun menyetujui ide Jodha. Ruquaiya yah biasalah kalau kalah argumentasi bisa kami tebak reaksi di wajahnya. Mehtab anak perempuan Baksi Banu pun memberi isyarat bahwa dirinya ingin membantu, Tadi nya Jodha menolak namun Jalal menyuruh Jodha menerima bantuannya.
Haider sedang didepan cermin merapihkan diri. Ibunya Javeda timbul dikamarnya (tokoh Javeda diperankan oleh org lain) Javeda mengatakan bahwa Tantenya Haider yg bernama Nadira bakal datang berkunjung kesini. Ia bakal mengangkat dan sepupu peremuan Haider yg bernama Shama. Ia meminta Haider utk menyambut mereka dan meperlakukan mereka dengan ramah. Adegan menunjukan seorang gadis lugu yang tetap remaja datang dengan tandu dengan Ibunya tiba dihalaman Istana. Si Bunda mengingatkan Shama supaya dirinya menjaga perilaku selagi di Istana. Dan jangan sebut ke orang lain bahwa ia kesini untuk dinikahkan dengan Haider. Hehehehe bakal seru dan lucu kelak nih adegan2 mereka berdua. Bisa dibayangkan bagaimana reaksi Haider apabila tahu ia bakal dinikahkan dengan gadis lugu ini. Yg satu lugu dan yg satunya lagi bergajulan.
Adegan menunjukan Anarkali sedang dikamarnya membereskan perhiasannya dan memasukan dalam kotak. Ia menyuruh pelayan memberikannya untuk menolong rakyat. Diruang lain Salim sedang berdiri di depan Murad dan mencopotkan perhiasannya dan dirinya meminta Murad untuk menggunakannya utk keperluan rakyat. Pelayan Anarkali pun berangkat mengangkat kotak perhiasan itu. Semetara itu Murad pamit dan mengucapkan semoga faktor ini bisa menolong rakyat dan berangkat meninggalkan Salim. Anarkali dikamarnya mengatakan pada dirinya sendiri bahwa ini seharusnya dilakukan Salim sebagai seorang Pangeran. Tapi ia malah ingin melihat tarian. Ia merasa rugi sempat naksir Salim.
Jodha sedang berias diri ketika Ruqaiya timbul dibelakangnya. Jodha bilang ia ingin menyumbangkan perhisannya utk rakyat dan ia bakal keluar menolong rakyat. Ruqaiya malah menertaewakan Jodha. Jodhan bertanya kenapa kau tertawa? Ruqaiya menjawab ia hanya menertawakan nasib. Ada saat nya dahulu dimana aku teramat membenci mu. Aku ingin meninggalkan istana ini sebab benci kau yg ku anggap memisahkan aku dari Jalal. Aku tidak jarang mengancam mu supaya menjauh dari Jalal. Bakal namun aku tidak mengira bakal datang saat nya aku nyatanya kini malah melarang mu berangkat dari Jalal. Aku mohon Jodha jangan tinggalkan Jalal sendiri. Ia baru saja sembuh seusai 2 bulan tidak sadarkan diri dan kau mau meninggalkannya? Bagaimana apabila terjadi sesuatu pada diri Jalal kelak selagi kau pergi?” Ruqaiya menangis Jodha mendengarkan dengan serius. Ruqaiya melanjutkan: “Aku bakal mencari mu dan menghukum mu sebab tega meninggalkan Jalal. Aku dulu sangat membenci mu ironisnya kini aku mohon mu supaya tetap disisi Jalal. Tidak kau ingat Jodha bahwa kau bilang Pundit-ji menasihati mu supaya jangan sempat berangkat dari segi Jalal. Jodha pun terkenang kembali kata2 dari Gurunya Pundit-ji. Ruqaiya memohon kpd Jodha sambil memegang kedua tangan Jodha. Kau mencintainya Jodha. Lalu kenapa kau tega bakal berangkat meninggalkannya? Kau egois Jodha. Jangan pergi. Kau wajib rutin memegang tangan Jalal dan menuntunnya kearah yg benar. Jodha akhirnya menjawab:”Kau benar sekali Ruqaiya. Aku tidak bisa meninggalkan Jalal sendirian”. Ruqaiya tersenyum gembira bak anak kecil dan berterimakasih Jodha telah mau menurutinya. Ruqiaya melajutkan permohonannya Mereka mulai saling mendukung. Lalu ia pamit pergi. Sementara Jodha terkesan cemas. Tampaknya hari ini Ruqaiya mulai menemukan bahwa pada Jodha bukanlah musuh yg wajib dirinya musnahkan bakal namun seorang kawan yg penuh niat baik. Bakal namun sifat egois dan kertidak matangan mentalnya tetap saja terkesan dengan caranya merengek minta Jodha tdk pergi. Padahal sebelumnya ia ngomel2 Jodha mau mengurus pelayan yg sakit.
Adegan malam hari di tengah hutan persembunyian Mirza dan Sharifuddin sedang berbincang. Sharifuddin bilang mereka wajib lebih memperhatikan gerak gerik Maan Singh. Mirza bilang tidak usah kuatir kami punya byk mata2 di istana tidak aka ada halangan dari Mann Singh dan tidak ada yg tidak bisa diketahui Mirza. Sharifuddin bilang ia tidak bisa mempercayai siapapun. Ia bakal berangkat sendiri menyamar ke istana dan mencari tahu apakah ada orang2 Maan Singh disana. Mirza menyetujuinya.
Jodha sedang tertidur di kamarnya ketika tiba2 Aram Banu datang membangunkannya: “Amijan … amijan (ibu) … bangunlah Amijan. Abujan (ayah) sedang berdiri diluar ia tampak sedang sedih. Aku tanya ada apa Abuajan? Abujan menjawab ia kecewa sebab ia merindukan Amijan” Jodha tersenyum dan menjawab: "Baiklah Amijan bakal bangun dan mendatangi Abujan. Bakal namun kau wajib berjanji utk segera berangkat tidur ya. “Oke Amijan” jawab Aram Banu. Jodha menidurkan dan menyelimuti Aram ditempat tidurnya.
Jodha berangkat menghampiri Jalal yg berdiri diluar memandang ke langit malam, Jodha bertanya ada apa gerangan kau berdiri sendiri disini? Apa yg sedang kau cemaskan? Jalal menjawab:”Aku sedang memikirkan bahwa apabila kau berangkat meninggalkan ku disini bagaimana aku sanggup menghadapi semua ini? Wajah Jalal terkesan sendu dan Jodha pun kuatir. Jodha menjawab:” Aku tidak bakal berangkat kemana2” Jalal berkata:”Tetapi Ruqiaya tadi bilang ia telah sukses meminta mu mengurungkan niat mu pergi. Bakal namun aku mengetahui baik dirimu sebaik kau mengetahui diriku. Kau tentu tetap ingin berangkat bukan kah begitu? Aku tidak bakal sanggup tanpa kau disisi ku. Namun aku tidak ingin menghalangi niat mu melakukan pekerjaan mulia itu Jodha”. Jodha mengatakan bahwa keputusan nya salah ia tidak bakal pergi. Jalal berkata: “Tidak. Kau benar. Ini merupakan tahap dari tanggung jawabmu dan kau wajib berangkat dan berada diantara rakyat mu. Biasanya apabila seorg Raja bakal berangkat berperang jadi sang istri lah yg bakal menantinya pulang selamat kerumah. Bakal namun hari ini diri ku lah yg bakal menanti mu kembali”. Kemudian Jalal memberi tau kalimat ini kepda Jodha:" Terkadang sebuah persoalan yg tidak bisa diselesaikan oleh seorang suami justru sang Istri lah yang sanggup menangani dengan baik". Wow kalimat maha dalam yg keluar dari seorang Shahenshah Akbar, kesatria gagah berani yg pantang mundur. Cerminan rasa cinta yg dalam dan hormat bakal belahan jiwanya. Jalal tampak menahan air matanya dan Jodha pun mendekat lalu menaruh kepalanya didada Jalal merekapun berpelukan mesra. Jalal membelai kepala Jodha. (Aduh Jalal ngomongnya bikin saya terharu biru sambil ngetik recap episode ini ngelap air mata yg meleleh nih)
Jodha bilang ia bakal menyamar sebagai orang biasa supaya mereka tidak mengenali dirinya. Apabila ia datang sebagai MUZ mereka tentu bakal menolak bantuan ku. Aku dulu rutin merasa bangga menjadi isri seorang Shahenshah Akbar bakal namun kini aku lebih bangga dan bahagia sebab suami ku merupakan seorang pria yg berhati mulia. (Aduh Neng Jodha juga bikin hati saya terharu hampir nangis Bombay dengerin perbincangan mereka berdua. Sy yg lagi ngetik dikomputer sehingga menengok ke kiri my own Shahenshah udah tertidur lelap krn besok jam 6 pagi wajib ada dikantor mau siapin bahan2 budget meeting)
Kamera menunjukan fajar pagi di Agra Tidak seperti biasanya hari ini justru Jalal yg melakukan ritual Aarti utk Jodha. Murad dan Daniyal berdiri disana memandang dengan penuh rasa haru. (Lho Salim kemana ya?) Baksi Banu, Aram Banu, Mehtab, Ruqaiya dan Salima ada disana memandangi Jodha dan Jalal dengan haru. Jalal dengan penuh kasih sayang menaruh tilak dikening Jodha. Jodha terkesan mengenakan baju perempuan biasa. Jalal mengatakan terhadap Jodha:” Saat aku berangkat berperang, kau rutin menorehkan tilak dikeningku dan hari ini kau lah yang bakal menyelamatkan rakyat kita. Aku yakin kau bakal berhasil. Wajah Jodha tampak tegar menghadapi faktor ini. Bakal namun mata Jalal menunjukan kesediahan yg mendalam. Aram Banu tiba2 memecah kesedihan ini dengan menghampiri Jodha dan berkata:”Siapa yg bakal bercerita terhadap ku nanti? Jodha menjawab Bunda Salima and Bunda Ruqaiya bakal bercerita untuk mu”. Ditempat aku berangkat kelak bakal sangat tidak sedikit anak2 yg perlu mendengarkan cerita oleh karenanya aku hrs berangkat menolong mereka. Aram lalu berkata:”Aku tidak bakal menghalangi mu Amijan. Bakal namun aku tidak mau mendengarkan cerita dari siapa pun kecuali dari Amijan. Aku bakal menanti kau kembali Amijan”. Jodha memeluk erat Aram Banu lalu memandangi Jalal. Raut wajah Jalal menampakan emosi yg campur aduk antar kecewa dan bangga. Jodha memberi salam pamit terhadap Ruqaiya, Murad, Salima dll. Ia pun kemudian berlangsung meninggalkan mereka. Mehtab, dan Moti ikut berangkat menyertai Jodha. Namun Jodha kemudian berhenti dan berbalik memadang Jalal sekali lagi dan ia pun tidak kuasa meneteskan air mata penuh emosi. Ia kemudian melangkah kearah keluar menyembunyikan airmatanya dari Jalal. Jalal semakin memandang kearah Jodha. Lagu Ishq hai woh Ehsas terdengar dilatar belakang.
Catatan saya: OMG deh episode hari ini bikin nyaris nangis bombay ditengah malam. Untung tetap bisa ditahan kalau ngak my very own Shahenshah Cep Aa bisa terganggu bobonya. Sempat kesal diawalnya sebab Ruks rempong. Eh surprise! surprise! Malah dirinya kemudian berbalik baik sekali terhadap Jodha. Siapa yg sangka ya ngak? Turning point nya Ruqaiya makan waktu lumayan lama juga ya. Sekian lama baru akhirnya sadar Jodha itu berhati mulia. Mariam Uz Zamani merupakan satu2nya ratu Jalal yg aktif memberdayakan kaum perempuan. Dengan latar belakang pendidikan nya yg tinggi dan kecerdasan nya ia sanggup mendirikan klinik khusus perempuan di Fatehpur. Faktor ini saya dengar dari cerita guide kami sewaktu sy berkunjung ke Agra Desember'14 lalu. Ia bahkan mempunyai kapal2 yg aktif berdagang keluar negeri seperti Portugal. Ia juga mengurus rakyat yg bakal berangkat haji. Ia merupakan orang kedua di kerajaan yg mempunyai stempel resmi kerajaan Mughal seusai Shahenshah. Stempel itu memberinya hak utk membikin dekrit alias keputusan yg setara dengan Shahenshah. Bahkan ia merupakan satu2 perempuan dikerajaan itu yg diberikan Jalal pasukan yg dipimpinnya sendiri.
0 Response to "TALEHART - Sinopsis Cerita Serial TV Jodha Akbar ANTV Episode 454 - Maret 2015"
Posting Komentar