TALEHART - Sinopsis Cerita Serial TV Jodha Akbar ANTV Episode 447 - Maret 2015

TALEHART - Sinopsis Cerita Serial TV Jodha Akbar ANTV Episode 447 - Maret 2015

TALEHART - Sinopsis Cerita Serial TV Jodha Akbar ANTV Episode 447 - Maret 2015. Para pengawal berlari keluar serta berteriak bahwa Raja Maan Singh kabur dari tempat ia ditahan. Birbal & Todar Mall sedang berlangsung disana juga serta terkaget mendengar kabar itu. Mereka mengatakan tidak sepantasnya Maan Singh melakukan faktor ini. Todar Mal bilang perbuatan gegabah Maan Singh ini malah bakal membebani dia sendiri.

Adegan kemudian menunjukan Bhagwan das sedang berkata dengan Jodha soal Maan Singh. Mereka terkesan sangat cemas khususnya Jodha serta istri Bhagwan. Bhagwan jg menganggap perbuatan Maan Singh melarikan diri merupakan bodoh. Ia juga cemas bakal hidup perjodohan Salim serta Mann Bai. Jodha yakin bahwa Maan Singh tidak besalah dalam faktor ini. Jalal pun memasuki ruangan. Tidak biasanya hari ini salam selamat dari Jodha tidak disambut dengan senyuman bahagia darinya. Jodha menanyakan bagaimana kesehatan Jalal? Dengan sinis ia menjawab ia sehat serta bahagia mendengar bahwa seorang penghianat sudah kabur dari tahanan. Bhagwan mengatakan terhadap Jalal bahwa ia yakin anaknya tidak mungkin melakukan pengkhianatan terhadap Jalal. Jalal  berkata dengan Bhagwan Das dengan nada serta raut wajah yg tidak  bersahabat. Ia  mengatakan kepadanya bahwa ia mengetahui baik semua orang yg dekat dengannya. Bakal namun pada akhirnya orang2 itu malah menikamnya dari belakang. Semuanya mulai dari Maham Angga, Adam Khan serta kini Maan Singh juga. Jalal lanjut mengatakan terhadap Bhagwan Das bahwa ia wajib memilih mengkuatirkan anak peremuannya Mann Bai alias nyawa anak lelakinya yang berengsek itu Maan Singh? Jalal juga mengatakan tidak butuh ada lagi keluarga yang menjadi sulit disebabkan tingkah Maan Singh. Bhagwan das amat terkejut dengan sikap serta kata2 Jalal terhadapnya. Mann Bai terkesan kaget serta langsung meneteskan air mata. Jodha mencoba membantah Jalal namun Jalal tampaknya tidak mau mendengarkan. Jodha pun terkesan sangat terpukul dengan perkembangan ini.  Jalal bilang segala urusan pernikahan Salim serta Mann Bai bakal tetap sesuai jadwal. Jalal pun berangkat meninggalkan mereka disana.

Dimulai dengan Jodha serta Bhagwan das yg tetap melanjutkan pembicaraan mereka mengenai Maan Singh. Bhagwan bilang ke Jodha bagaimana ia dapat hadir diacara kelak apabila Maan Singh tidak hadir disana? Jodha menjawab bahwa Jalal sedang dalam keadaan emosi sebaiknya mereka tidak menentang Jalal disaat semacam ini. Jalal sedang tidak sedikit urusan yang membuatnya uring2an sebaiknya mereka tidak tetap berada disisinya serta jangan meninggalkannya. Jodha mohon Bhagwan das tetap hadir di agenda malam ini.

Adegan kemudian menunjukan Jodha yg sedang duduk didepan meja riasnya sambil termenung sedih. Ia terus teringat semua perkataan Pandit-ji sang guru spiritualnya. Tiba2 Aram Banu datang mengatakan terhadap Jodha supaya segera ikut dengannya.  Jodha pun buru2 melanjutkan berpakaian.

Adegan berpindah ke Murad yg mendatangi Daniyal yg sedang duduk2 dengan Aram Banu. Tidak lama pun Jodha masuk kedalam ruangan dimana mereka berada. Ia bertanya ada apa? Aram Banu memperlawankan ke Jodha soal Jalal. Bahwa ayah mereka bahagia menghabiskan waktu dengan Ghulap Pari
(Peri Bunga) Ghulap Pari tidak jarang mencium Jalal serta menghabiskan tidak sedikit waktu dengan Jalal. Padahal Murad serta Daniyal juga salah satu adik perempuan lagi pun melarang Aram berbicara. Aram bilang Ayah sangat cinta dengan Ghulab Pari.  Jodha pun kesal.  Siapa sih Ghulab Pari pikir Jodha dengan wajah cemberut. Tiba2 Murad memanggil pelayan utk mengangkat kesini Ghulab Pari. Jodha sdh kelihatan bete tingkat dewa sebab cemburu sekali. Ayo tebak siapa yg datang dihalaman? Nyatanya Ghulab Pari merupakan seekor Kuda putih. Jodha pun tersenyum lebar sebab ernyata ia salah sangka. Ia keburu cemburu. Anak2 sukses membikin Jodah tersenyum kembali seusai berbagai lama bete terus.

Pemadangan beralih ke perkampungan tempat tinggal penduduk. Seorang pegawai istana berteriak2 memanggil penduduk untuk mendengarkan pemberitahuan salah seorang menteri. Seorang perempuan kesal sebab mereka bakal diusir dari tanah dimana mereka tinggal demi membangun
benteng. Ia pun maju berlangsung serta mengambil kotoran sapi lalu melemparkan kearah muka sang menteri. Perempuan itu marah2 serta menteri beserta pengawal hanya dapat terbengong. Sang Menteri mengancam bhw nyawa mereka bakal dalam bahaya sebab pembangkangan ini.

Adegan beralih ke Daniyal yg sedang berlangsung di istana ditemani Mann Bai. Mereka berdua menuturkan apalagi kalau bukan persoalan Maan Singh, Salim serta Jalal. Kekuatiran serta perasaan kecewa Mann Bai bakal semua yg terjadi ini. Ia pun meneteskan air mata sementara Daniyal ikut merasa sedih. Bakal namun kemudian Mann Bai berusaha mengalihkan topik pembicaraan. Dengan tersenyum ia mengucapkan rasa senangnya atas usaha Daniyal serta adik2nya utk membikin Jodha terhibur. Banyolan Ghulab Pari tadi siang berhasil. Mereka meneruskan berlangsung ke ruangan sidang Kerajaan dimana Salim, Jodha, Bhagwan das serta yg lainnya sedang duduk menanti Jalal. Mann Bai duduk serta menonton kearah Salim yg duduk cuek. Maan Bai flash back teringat saat ia menemui Kakaknya Maan Singh di tahanan. Tidak berapa lama pun Jalal memasuki ruangan serta duduk di kursi singasananya. Tingkah Jalal serta bahasa tubuhnya mulai terkesan sangat tidak sama dengan biasanya. Ia terkesan angkuh. Kalau saya tidak jarang menggunakanm istilah “there is a smirk on his face” apaya Bahasa Indonesianya yg tepat? Begini Jalal tampak tersenyum ngeselin serta tutorial ia membawakan dia aneh. Jalal memberitahukan ia bahagia dengan bakal terjadinya pernikahan ini nanti. Suatu pernikahan yg bakal diingat orang selamanya. Jodha terkesan canggung sebab gaya Jalal yg aneh ini. Jalal tetap berdiri dengan angkuh sambil memberitahukan mengenai Salim serta Mann Bai.  Pemberitahuan rencana pernikahan yg seharusnya merupakan peristiwa bahagia terkesan kaku serta canggung. Hadirin tidak terkesan bahagia. Salim hanya menunduk. Anarkali memasuki ruangan serta menari dalam agenda ini. Salim memandang kearahnya. Tarian serta nyanyian tidak membikin cair suasana disana. Hanya Jalal, Murad serta Daniyal yang terkesan tersenyum. Sementara Anarkali terus menari dengan wajah senyum seolah2 tidak ada apa2 dengannya. Wajah Salim kelihatan kecut. Perasaan Salim tiap timbul tentu dengan muka kecut "trade mark" dia.

Adegan pindah menunjukan suasana malam hari di perkampungan dimana benteng bakal dibangun. Penduduk disuruh mematuhi perintah Jalal. Bakal namun mereka tetap protes serta menolak. Sang Menteri memberi komando supaya pengawal menyerang mereka. Pergumulan pun terjadi. Penduduk
dipukuli tentara. Rumah2 mereka disulut dengan api. Salah seorang tetua berdoa meminta pertolongan Tuhan. Tiba2 dilangit petir menyambar-nyambar.
Sementara itu adegan tari serta nyanyi di istana diteruskan. Semua yg hadir tetap tetap terkesan kaku tidak tampak ekspresi bahagia. Adegan pun kembali ke perkampungan penduduk. Rumah2 mereka terbakar serta tubuh mereka tergeletak tidak bernyawa di atas tanah. Sang Menteri kelihatan puas.

Petir pun terus menggelegar dilangit serta Jalal  tetap duduk disingasana sambil minum anggur. Anarkali tetap menari. Angin kencang bertiup Jodha tampak terus cemas. Sebab angin berhembus kencang hingga masuk ketempat agenda serta mengganggu padangan mata mereka. Jalal menonton keatas ia tampak ketakutan begitu juga Jodha.

Angin terus kencang serta menerbangkan debu kemana2 dalam ruang perayaan. Hamida serta Jodha terkesan ketakutan. Anarkali terpaksa berhenti menari sebab angin yg kencang. Semua yg hadir ketakutan. Tiba2 singasana Jalal bergetar kencang serta Jalal pun terjatuh dari kursinya serta Jodha pun beteriak memanggil nama Shahenshah krn takut Jalal dalam bahaya. Ia terbayang lagi bakal mimpi keduanya menonton api membakar singasana serta Jalal tergeletak dilantai. Jalal cepat berdiri serta berteriak supaya semua tenang. Ketika ia berlangsung kembali ke Singasananya tiba2 tiang yg berdiri disampingnya jatuh ke arahnya. Jodha terkejut serta berteriak memangggil Shahenshah. Jalal dengan sigap menghindar dari tiang tersebut.  Lalu satu-satu tiang dari arah lain berjatuhan serta Jalal pun kali tetap sukses menghindar. Jodha serta semua yg hadir beteriak serentak menyebut nama Shahenshah. Jodha berteriak tolong lah Shahenshah. Flash back ke mimpi, Jodha terus histeris meneriakan nama Shashenshah. Jalal dikepung tiang2 yg berjatuhan disekelilingnya serta ia pun sanggup melompat  keluar dari tempatnya tadi berdiri. Api pun membakar sebagian dari lantai ruangan tsb.  Sekali lagi Jalal sanggup menahan salah satu tiang yg hampir menimpa dirinya.

0 Response to "TALEHART - Sinopsis Cerita Serial TV Jodha Akbar ANTV Episode 447 - Maret 2015"

Posting Komentar